Minggu, 12 Oktober 2014

Tugas 2




Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan tata cara untuk mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi untuk meraih suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara  lain ideologi  bangsa, sifat dan jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.


Yang Mempengaruhi Sistem Perekonomian

Sistem perekonomian dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

-> Supply and Demand (permintaan dan penawaran)
-> Pasar
-> Proses Produksi
-> Perilaku konsumen (Harus mengetahui selera konsumen)
-> Daya Beli (Kemampuan masyarakat untuk membeli)
-> Uang

Macam - macam sistem perekonomian

Perekonomian memiliki sistem yang bermacam macam jenisnya diantaranya:

1.        Sistem Perekonomian Merkantilisme

Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya asetmodal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting. Contohnya adalah Spanyol, Belanda, dan Inggris.

2.        Sistem Perekonomian Pasar (Liberalis / Kapitalis)

Sistem ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis adalah sistem ekonomi dimana ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan kebebasan seutuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada setiap orang untuk memperoleh keuntungan yang seperti dia inginkan. Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa  dan Amerika Serikat.

Ciri-ciri :

1.        Menerapkan sistem persaingan bebas
2.        Kedaulatan konsumen dan kebebasan dalam konsumsi
3.        Peranan pemerintah dibatasi
4.        Peranan modal sangat penting


Kelebihan :

1.        Setiap individu bebas memiliki alat produksi sendiri.
2.        Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan..
3.        Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.
4.        Kualitas barang lebih terjamin.

Kekurangan :

1.        Sulit terjadi pemerataan pendapatan.
2.        Rentan terhadap krisis ekonomi.
3.        Menimbulkan monopoli.
4.        Adanya eksploitasi.

3.        Sistem Perekonomian Komunisme

Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber - sumber kegiatan perekonomian.nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi.

4.        Sistem Perekonomian Perencanaan (Etatisme / Sosialis)

Sistem ekonomi etatisme/sosialis merupakan sistem ekonomi dimana ekonomi diatur  negara. Dalam sistem ini, jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara atau pemerintah pusat. Dalam perekonomian ini yang menjadi dasar adalah Karl Marx , dia berpendapat bahwa apabila kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas sehingga akan menguntungkan semua pihak. Negara yang menganut sistem ini seperti Rusia, Kuba, Korea Utara, dan negara komunis lainnya.

Ciri-ciri :

1.        Hak milik individu tidak diakui.
2.        Seluruh sumber daya dikuasai negara.
3.        Semua masyarakat adalah karyawan bagi negara.
4.        Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah.

Kelebihan :

1.        Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
2.        Kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.
3.        Pelaksanaan pembangunan lebih cepat.
4.        Pemerintah bebas menentukan produksi sesuai kebutuhan masyarakat.


Kekurangan :

1.        Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha
2.        Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3.        Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang.


5.        Sistem Perekonomian Fasisme

Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dengan kata lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan. Fasisme dapat menghambat proses multikulturalisme karena bersifat:

·           Ultra Nasionalis
·           Rasis
·           Militeris
·           Imperialis

Contohnya adalah Jerman dan Italia

6.        Sistem Ekonomi Demokrasi

Sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Ciri-ciri positif pada sistem ekonomi demokrasi :

1.   Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
2.    Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
3.       Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
4.    Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
5.     Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
6.    Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
7.        Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Ciri-ciri negatif pada sistem ekonomi demokrasi :

1. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
2.     Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3.   Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Perbedaan Bisnis yang Hanya Mengejar Keuntungan dan Bisnis yang Tidak Mengejar Keuntungan

Perbedaan bisnis yang hanya mengejar keuntungan dan tidak mengejar keuntungan adalah apabila bisnis di lakukan hanya untuk mendapatkan laba atau keuntungan bagi si pebisnis dan hanya untuk memakmurkan kehidupannya, itu dapat dikategorikan sebagai bisnis yang hanya mengejar keuntungan. Untuk memaksimumkan keuntungan tersebut, maka tidak dapat dihindari sikap dan perilaku yang menghalalkan segala cara yang sering tidak dibenarkan oleh norma moral.Namun, apabila bisnis di lakukan untuk menyediakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat dan tidak sekedar hanya untuk mendapatkan laba bagi si pebisnis maka itu dapat dikategorikan sebagai bisnis yang tidak mengejar keuntungan.  



Perbedaan Bisnis yang Hanya Mengejar Keuntungan dan Bisnis yang Tidak Mengejar Keuntungan
 

Banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan dengan satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu, orang tua kita memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis. Bisnis tidak dianggap sebagai profesi. Orang terpandang, kaum intelektual, ahli agama menutup minatnya terhadap bisnis, ada rasa malu menerjuni bidang ini. Namun sekarang persepsi demikian telah berlalu, masyarakat tidak memandang rendah lagi, bisnis sudah terangkat menjadi profesi elit.

Apalagi pada era globalisasi seperti ini bisnis sangat berperan penting karena bisnis sudah di anggap menjadi sebuah profesi. Bisnis sudah menjadi dambaan anak muda. Banyak juga orang yang beralih profesi ke profesi bisnis, seperti ahli hukum, teknologi, kedokteran, pendidik/guru, dosen. Ada yang pindah jalur ke profesi bisnis sebagai pekerjaan utama adapula yang sambilan.  Memang  profesi  bisnis  sangat mengasyikkan, memberikan kepuasan lahir dan batin kepada pelaksananya. Profesi ini harus kita tekuni, dirintis, dan dikembangkan. Masih terbuka luas lapangan kerja, masih banyak komoditi dan kegiatan bisnis yang menantang. Dorongan moral bagi yang beragarna Islam sudah terpatri dalam sebuah hadis yang menyatakan bahwa: “pekerjaan paling mulia dalam Islam ialah pekerjaan yang dilakukan dengan tangan sendiri dan jual beli yang halal.” Jangan lupa, jual beli merupakan salah satu bagian dari bisnis. bahkan bisnis juga dapat melatih kita untuk melatih kejujuran. Karena apabila orang yang berbisnis itu jujur maka ia akan mendapatkan keuntungan dari segala penjuru yang tidak ia duga dari mana datangnya. Tetapi apabila ia tidak jujur maka ia tinggal menunggu kehancuran dari bisnis yang telah ia jalani. Dan banyak pula keuntungan dalam melakukan bisnis tersebut. 


Referensi 

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html 
http://moursalinho.blogspot.com/2012/03/macam-macam-sistem-ekonomi.html 
http://meizgun.wordpress.com/2009/11/20/sistem-sistem-perekonomian/ 
http://hefrinpratama.blogspot.com/2014/10/perbedaan-bisnis-yang-hanya-mengejar.html  
http://www.academia.edu/4614177/tugas_etika_bisnis 
http://zainulmuchlas.wordpress.com/pengantar-bisnis/ruang-lingkup-bisnis-3/
http://yuniprasetyawati.blogspot.com/2010/10/pengantar-bisnis.html